Di
tengah era informasi sekarang ini, strategi informasi menjadi siginifikan
ketika aset informasi dalam suatu organisasi perlu diselaraskan dengan
perkembangan dan arahan strategi bisnis. Banyak organisasi bisnis yang belum
dapat benar-benar memahami informasi apa yang sejatinya mendorong bisnis dan
mendukung keputusan bisnis terpenting mereka. Padahal, pemetaan tingkat
kritikal informasi yang dimiliki suatu organisasi bisnis adalah titik awal
untuk memahami aset informasi bisnis yang sebenarnya.
Strategi
informasi dapat membantu organisasi bisnis dalam melakukan prioritasisasi
informasi sehingga dapat memetakan informasi bisnis mana yang benar-benar
mendorong aktivitas, hasil dan kesuksesan bisnis. Hal itu menyebabkan
organisasi bisnis bisa lebih jelas melihat aset informasi mereka ketika isu-isu
krusial dalam bisnis muncul, atau, dapat meningkatkan proses pengambilan
keputusan dengan melihat informasi bisnis kritikal mana yang benar-benar
memiliki dampak terhadapnya, informasi bisnis mana yang memiliki prioritas
kepentingan teratas hingga prioritas terbawah dalam mendukung kebutuhan
tersebut.
Strategi
informasi juga dapat membantu organisasi dalam mengidentifikasi siapa sejatinya
pemilik informasi yang bertanggung jawab penuh atas informasi tersebut dan
pengguna informasi, serta bagaimana peta keterkaitan diantara keduanya. Hal ini
akan sangat membantu organisasi bisnis dalam menyingkap adanya kesenjangan
(gap) ataupun redudansi informasi, termasuk kemungkinan mengidentifikasi
informasi tersembunyi yang bisa lebih diberdayakan untuk mendukung peningkatan
kualitas kinerja bisnis di dalam organisasi. Sehingga strategi informasi
membantu para pengambil kuptusan bisnis untuk lebih mampu melihat secara utuh
aset informasi yang mereka miliki, serta inisiatif unit kerja bisnissebagai
pemilik informasi mana saja yang dapat memberikan nilai manfaat bisnis yang
siginifikan secara cepat.
Pada
akhirnya, strategi informasi bisa merekomendasikan suatu roadmap untuk
memetakan informasi bisnis yang perlu di kelola saat ini, 2 tahun selanjutnya,
hingga 5 atau 10 tahun ke depan. Dengan mendefinisikan roadmap strategi
informasi yang dapat termonitor perkembangannya ini, organisasi memiliki
arsitektur Informasi yang kokoh, sehingga organisasi bisnis bisa lebih
menyesuaikan kembali inisiatif unit kerja bisnis atau sistem informasi mana
saja yang diperlukan untuk memulai pengelolaan informasi ini, dan kapan
pengelolaan informasi ini harus terlengkapi untuk mendukung perjalanan strategi
bisnis itu sendiri.
Pentingnya Road_Map pada Organisasi
Suatu organisasi membutuhkan panduan
agar perjalanannya terarah.Seperti halnya suatu peta dalam satu perjalanan.
Peta yang baik akan menuntun organisasi untuk mencapai tujuan tepat waktu
secara efisien dan efektif. Peta tersebut harus memberikan fleksibilitas
sehingga melukiskan “banyak jalan untuk menuju roma”.
Langkah-langkah yang diperlukan
untuk membuat suatu peta yang mampu mendukung suatu perjalanan yang efisien dan
efektif.
- Kenali tujuan yang akan dituju.
- Identifikasi atau tentukan titik awal perjalanan (starting point).
- Ukur jarak antara titik awal dengan tujuan
- Tentukan kapasitas yang akan dipakai untuk perjalanan
- Tentukan waktu perjalanan
- Buat milestone yang harus dicapai dalam waktu tertentu
- Tentukan strategi untuk sampai ke tujuan
- Komunikasikan strategi yang diambil kepada semua pihak yang berkepentingan
Dengan melaksanakan langkah-langkah di atas
muncul manfaat-manfaat yang diperoleh organisasi. Manfaat yang diperoleh dengan
adanya road-map antara lain:
- Perjalanan lebih terarah.
- Strategi jelas. Apabila strategi tumpang tindih dengan strategi lainnya, overlapping akan diketahui karena perjalanan akan kembali pada milestone tertentu (strategi tidak dilakukan dalam waktu bersamaan). Apabila strategi tumpang tindih dengan strategi lainnya (strategi tidak dilakukan dalam waktu bersamaan), overlapping akan lebih mudah diketahui karena perjalanan .
- Kegiatan terpetakan. Apabila terdapat penyimpangan maka semua pihak dapat melakukan koreksi yang diperlukan atau adaptasi pada penyimpangan tersebut dan mengarahkan kembali ke jalur yang sudah ditetapkan.
- Kondisi awal teridentifikasi secara menyeluruh. Dengan demikian, strategi yang akan diambil tidak bertentangan dengan kondisi ada.
- Strategi yang diambil dipahami menyeluruh oleh semua pihak sehingga semua mengetahui tugas masing-masing dalam pelaksanaan strategi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar