Senin, 23 Desember 2013

STRATEGI INFORMASI MANAJEMEN

Di tengah era informasi sekarang ini, strategi informasi menjadi siginifikan ketika aset informasi dalam suatu organisasi perlu diselaraskan dengan perkembangan dan arahan strategi bisnis. Banyak organisasi bisnis yang belum dapat benar-benar memahami informasi apa yang sejatinya mendorong bisnis dan mendukung keputusan bisnis terpenting mereka. Padahal, pemetaan tingkat kritikal informasi yang dimiliki suatu organisasi bisnis adalah titik awal untuk memahami aset informasi bisnis yang sebenarnya.
Strategi informasi dapat membantu organisasi bisnis dalam melakukan prioritasisasi informasi sehingga dapat memetakan informasi bisnis mana yang benar-benar mendorong aktivitas, hasil dan kesuksesan bisnis. Hal itu menyebabkan organisasi bisnis bisa lebih jelas melihat aset informasi mereka ketika isu-isu krusial dalam bisnis muncul, atau, dapat meningkatkan proses pengambilan keputusan dengan melihat informasi bisnis kritikal mana yang benar-benar memiliki dampak terhadapnya, informasi bisnis mana yang memiliki prioritas kepentingan teratas hingga prioritas terbawah dalam mendukung kebutuhan tersebut.
Strategi informasi juga dapat membantu organisasi dalam mengidentifikasi siapa sejatinya pemilik informasi yang bertanggung jawab penuh atas informasi tersebut dan pengguna informasi, serta bagaimana peta keterkaitan diantara keduanya. Hal ini akan sangat membantu organisasi bisnis dalam menyingkap adanya kesenjangan (gap) ataupun redudansi informasi, termasuk kemungkinan mengidentifikasi informasi tersembunyi yang bisa lebih diberdayakan untuk mendukung peningkatan kualitas kinerja bisnis di dalam organisasi. Sehingga strategi informasi membantu para pengambil kuptusan bisnis untuk lebih mampu melihat secara utuh aset informasi yang mereka miliki, serta inisiatif unit kerja bisnissebagai pemilik informasi mana saja yang dapat memberikan nilai manfaat bisnis yang siginifikan secara cepat.
Pada akhirnya, strategi informasi bisa merekomendasikan suatu roadmap untuk memetakan informasi bisnis yang perlu di kelola saat ini, 2 tahun selanjutnya, hingga 5 atau 10 tahun ke depan. Dengan mendefinisikan roadmap strategi informasi yang dapat termonitor perkembangannya ini, organisasi memiliki arsitektur Informasi yang kokoh, sehingga organisasi bisnis bisa lebih menyesuaikan kembali inisiatif unit kerja bisnis atau sistem informasi mana saja yang diperlukan untuk memulai pengelolaan informasi ini, dan kapan pengelolaan informasi ini harus terlengkapi untuk mendukung perjalanan strategi bisnis itu sendiri.
Pentingnya Road_Map pada Organisasi
            Suatu organisasi membutuhkan panduan agar perjalanannya terarah.Seperti halnya suatu peta dalam satu perjalanan. Peta yang baik akan menuntun organisasi untuk mencapai tujuan tepat waktu secara efisien dan efektif. Peta tersebut harus memberikan fleksibilitas sehingga melukiskan “banyak jalan untuk menuju roma”.
 Langkah-langkah yang diperlukan untuk membuat suatu peta yang mampu mendukung suatu perjalanan yang efisien dan efektif.
  1. Kenali tujuan yang akan dituju.
  2. Identifikasi atau tentukan titik awal perjalanan (starting point).
  3. Ukur jarak antara titik awal dengan tujuan
  4. Tentukan kapasitas yang akan dipakai untuk perjalanan
  5. Tentukan waktu perjalanan
  6. Buat milestone yang harus dicapai dalam waktu tertentu
  7. Tentukan strategi untuk sampai ke tujuan
  8. Komunikasikan strategi yang diambil kepada semua pihak yang berkepentingan
Dengan melaksanakan langkah-langkah di atas muncul manfaat-manfaat yang diperoleh organisasi. Manfaat yang diperoleh dengan adanya road-map antara lain:
  1. Perjalanan lebih terarah.
  2. Strategi jelas. Apabila strategi tumpang tindih dengan strategi lainnya, overlapping akan diketahui karena perjalanan akan kembali pada milestone tertentu (strategi tidak dilakukan dalam waktu bersamaan). Apabila strategi tumpang tindih dengan strategi lainnya (strategi tidak dilakukan dalam waktu bersamaan), overlapping akan lebih mudah diketahui karena perjalanan .
  3. Kegiatan terpetakan. Apabila terdapat penyimpangan maka semua pihak dapat melakukan koreksi yang diperlukan atau adaptasi pada penyimpangan tersebut dan mengarahkan kembali ke jalur yang sudah ditetapkan.
  4. Kondisi awal teridentifikasi secara menyeluruh. Dengan demikian, strategi yang akan diambil tidak bertentangan dengan kondisi ada.
  5. Strategi yang diambil dipahami menyeluruh oleh semua pihak sehingga semua mengetahui tugas masing-masing dalam pelaksanaan strategi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar