Bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix/promotion mix)
merupakan ramuan sekaligus penerapan lima alat promosi
(pemasangan iklan, penjualan personal, promosi penjualan, hubungan masyarakat,
dan komunikasi langsung)
utama perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuanpemasaran.
Menurut Kotler (2005:249) Bauran komunikasi pemasaran merupakan penggabungan dari lima
model komunikasi pemasaran, yaitu: iklan, promosi penjualan,
hubungan masyarakat dan pemberitaan, penjualan pribadi, pemasaran langsung dan interaktif.
2. UNSUR-UNSUR
BAURAN KOMUNIKASI PEMASARAN
a.
Iklan
Iklan adalah penyajian informasi
non-personal tentang produk, merek, perusahaan atau gerai yang didanai sponsor.
Iklan bertujuan mempengaruhi citra, keyakinan, dan sikap konsumen terhadap
produk dan merek, serta perilaku konsumen. Bahkan, iklan bisa dianggap
manajemen citra, yakni menciptakan dan menancapkan citra serta makna-makna di
benak konsumen. Iklan biasanya disampaikan lewat teve, radio, media cetak,
billboard, signboard, atau media lain seperti balon udara, T-shirt, internet
dll. Meski konsumen umumnya menerima eksposur ratusan iklan tiap harinya, namun
mayoritas pesan ini kurang begitu diperhatikan dan dipahami. Maka, tantangan
pemasar adalah bagimana menata pesan-pesan iklan dan menyeleksi media sehingga
mengekpos sebanyak mungkin konsumen, memancing perhatiannya dan mampu mendorong
proses pemahaman dan perubahan sikap ke arah yang dikehendaki.
b.
PromosiPenjualan
Promosi penjualan adalah bujukan
langsung pada konsumen untuk membeli suatu produk. Promosi bisa dilakukan
melalui program diskon ataupun menawarkan nilai-tambah (premi) bila konsumen mau membeli produk. Walau iklan teve bisa jadi
lebih glamor, namun lebih banyak dana pemasar justru dialokasikan buat perbagai bentuk promosi. Promosi bisa
juga didefinisikan sebagai peningkatan rasio nilai-harga yang bertujuan
mendongkrak penjualan. Aspek kunci promosi ialah menggerakkan produk saat ini
juga, tidak menunggu besok. Singkatnya, kebanyakan promosi penjualan bertujuan
merubah perilaku pembelian jangka pendek. Perkecualiannya ialah promosi
tematik, dimana premi diberikan cuma-cuma, walau tidak ada produk yang dibeli,
misalnya hadiah-hadiah kecil yang dibagikan kepada anak-anak.
c.
Personal Selling(Penjualan Personal)
Personal selling mencakup interaksi-interaksi langsung antara wiraniaga dan
calon pembeli. Personal selling bisa jadi metode komunikasi paling efektif,
walau di negara-negara Barat khususnya dianggap relatif mahal. Berkat
komunikasi dua-arah, keterlibatan situasi konsumen cenderung menjadi meningkat
cukup tinggi dan wiraniaga bisa mengubah-ubah presentasi penjualan agar mampu
mempengaruhi konsumen secara efektif. Produk tertentu amat mengandalkan promosi
melalui personal selling. Asuransi jiwa, mobil, sistem komputer dan konsultasi
manajemen adalah sedikit contohnya. Namun, lantaran biaya penjualan tatap muka
yang makin meningkat, personal selling
melalui telepon, yang disebut telemarketing menjadi makin populer.
d. Humas atau Publisitas
Publisitas mencakup berbagai bentuk komunikasi tan-bayar
guna meningkatkan citra perusahaan, produk atau merek. Sebagai contoh, artikel
liputan khusus koran Kompas yang membandingkan sejumlah merek laptop memberi
informasi produk yang berguna bagi konsumen, tanpa pelaku pasar komputer
mengeluarkan uang. Begitu pula, liputan produk serta merek-merek baru,
komparasi merek-merek di majalah bisnis, koran atau internet, atau talk-show di
radio atau teve memberi informasi produk pada konsumen.
e. Pemasaran Langsung
Pemasaranlangsungyaituhubungan langsung dengan pelanggan
yang ditargetkan secara tepat dengan tujuan mendapatkan tanggapan sesegera
mungkin untuk menciptakan hubungan baik dengan pelanggan yang langgeng.
Meliputi telemarketing, catalog, pasang poster di kios-kios, iklan via internet
dll.
3. FAKTOR-FAKTOR DALAM MENENTUKAN
KOMUNIKASI PEMASARAN
Perusahaan-perusahaan harus
mempertimbangkan beberapa faktor dalam mengembangkan bauran promosinya: jenis
pasar produk, kesiapan konsumen melakukan pembelian, dan tahap dalam siklus
hidup produk tersebut. Juga penting adalahperangkatpasarperusahaan.
Dalam menetapkan biaya promosi,
biasanya biaya untuk tenaga penjualan ditetapkan terlebih dahulu, karena
sebagian besar biaya ini adalah biaya tetap. Banyak faktor-faktor yang
mempengaruhi pilihan pemasar dalam menggunakan bauran promosi,
factor tersebut antara lain:
1) Jenis Pasar Produk
Alokasi bauran komunikasi berbeda-beda antara pasar komsumen
dan pasar bisnis. Pemasaran konsumen mengeluarkan uang secara berturut-turut
untuk promosi penjualan., iklan, penjualan pribadi, dan hubungan masyarakat.
Penjualan pribadi memberilan sumbangan yang basar dalam pemasaran barang
konsumen. Beberapa pemasar kosumen menggunakan tenaga penjual terutama untuk
menerima pesanan mingguan dari penyalur dan untuk memeriksa. Namun, penjualanperusahaan
konsumen yang terlatih dengan efektif dapat memberikan 4 sumbangan penting
1. Posisi persediaan yang meningkat
2. Pembangunan antuasiasme,
3. Penjualanmissioner,
4. Manajemenpelangganutama.
2) TahapKesiapanPembeli
Ada lima tahap kesiapan membeli yaitu:
1.
Tahap kesadaran,
2.
Tahap pengertian,
3.
Tahap keyakinan,
4.
Tahap pemesanan,
5.
Tahappemesanankembali.
Kiat promosi bervariasi dalam
efektivitas biaya pada tahap-tahap kesiapan pembeli yang berbeda. Periklanan
dan piblisitas memainkan peranan paling penting dalam tahap kesadaran. Tahap
pengertian pelanggan lebih dipengaruhi oleh iklan dan penjualan personal, iklan
dan promosi penjualan. Penutupan penjualan atau pemesanan dipengaruhi oleh
penjualan personal promosi penjualan. Sedangkan pemesanan kembali juga
dipengaruhi oleh penjualan personal dan promosi penjaulan dansebagianiklanyangmengingkat.
3) Tahap Siklus Hidup Produk
Alat-alat komunikasi juga memiliki efektivitas biaya berbeda
sesuai dengan tahap siklus hidup produk yang berbeda. Ada 4 tahap siklus hidup
produk, yaitu:
1. Tahap Perkenalan
Iklan
dan pemberitaan memiliki tingkat efektivitas biaya tertinggi, disusul penjualan
pribadi untuk memperoleh jangkauan distribusi dan promosi, penjualan untuk mendorong konsumen mencobanya.
2. Tahap Pertumbuhan
Permintaan
mempunyai momentumnya sendiri melalui cerita dari mulut ke mulut.
3. Tahap Kemapanan
Secara
berturut-turut, promosi penjualan, iklan, dan penjualan pribadi semuanya makin berperan penting.
4. Tahap Kemunduran.
Promosi
penjualan tetap berperan kuat, alat-alat komunikasi berkurang, dan wiraniaga
hanya memberikan sedikit perhatian pada produk tersebut.
4. KOMUNIKASIPEMASARANTERPADU
Komunikasi pemasaran terpadu atau Integrated Marketing Communication (IMC)
adalah sebuah konsep dimana suatu perusahaan mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan berbagai saluran komunikasi untuk mengirim pesan yang jelas,
konsisten, dan meyakinkan berkenaan dengan perusahaan dan produknya. (Kotler
dan Amstrong; 2005). Sedangkan definisi IMC menurut American Association of Advertising Agencies adalah sebuah konsep
perencanaan komunikasi pemasaran yang memberikan nilai tambah terhadap suatu
perencanaan yang mendalam dengan cara melakukan evaluasi terhadap peran
strategis dari berbagai macam ilmu komunikasi dan mengkombinasikannya untuk
menghasilkan keakuratan, konsistensi, dan efek komunikasi secara maksimal
melalui integrasi dari pesan-pesan yang terpisah. Paul Smith (1996), dalam artikelnya
yang berjudul Admap menyatakan bahwa IMC adalah konsep sederhana yang
menyatukan semua bentuk dari komunikasi menjadi satu kesatuan solusi. Pada
intinya IMC mengintegrasikan semua alat-alat promosi sehingga alat-alat tersebut dapat bekerja bersama-sama secara harmonis.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep dari IMC (Blythe, 2003)yaitu:
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep dari IMC (Blythe, 2003)yaitu:
I.
Perubahan pada pasar konsumen: Adanya luapan informasi yang
timbul akibat meningkatnya jumlah pesan–pesan komersial. Iklan di media masa
mulai mengalami penurunan dalam menarik perhatian dari konsumen. Media iklan
telah tersegmentasi dalam beberapa kelompok media. Meningkatnya jumlah produk
imitasi yang tidak memiliki keunikan khusus dibandingkan dengan produk
pesaingnya. Meningkatnya penggunaan media untuk menarik perhatian dari
masyarakat terhadap tanggung jawab sosial perusahaan.
II.
Perubahan pada pasar bisnis: Terjadinya proses merger,
akusisi, dan perubahan struktur organisasi dan manajemen pada perusahaan-perusahaan. Ketertarikan pihak
manajemen perusahaan terhadap hasil jangka pendek.Meningkatnya pemahaman akan
pentingnya strategi komunikasi. Meningkatnya pemahaman akan pentingnya
komunikasi internal perusahaan yangbaik.
Berikut ini beberapa manfaat dari penerapan
IMC bagi perusahaan menurut Yeshin (2004):
1. Konsistensi pesan yang dikirim:
Melalui IMC, perusahaan dapat memastikan kesamaan pesan yang dikirimkan kepada
target audiens untuk setiap komponen dalam program komunikasi perusahaan. Hal
tersebut sangat menguntungkan bagi perusahaan karena dapat menghindari
terjadinya kebingungan dari konsumen di dalam menterjemahkan komunikasi pesan
dari perusahaan akibat adanya keragaman pesan yang disampaikan melalui media
komunikasi yang terpisah. Konsistensi pesan yang dikomunikasikan akan secara
otomatis mempengaruhi efektifitaskomunikasipemasaranperusahaan.
2. Kesatuan organisasi perusahaan:
Penerapan IMC memberikan dampak baik secara internal perusahaan maupun
eksternal perusahaan. Dampak internal yang timbul adalah adanya pengertian dari
seluruh karyawan mengenai tujuan-tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan
sehingga mereka dapat bekerja secara bersama-sama di dalam mencapai tujuan-tujuan
tersebut. Dampak penerapan IMC pada internal perusahaan akan berdampak pada
eksternal perusahaan. Dimana perusahaan dapat menampilkan citra produk ataupun
citra perusahaan, yang mendukungtercapainyatujuan-tujuandariperusahaan.
3. Hubungan dengan mitra kerja:
Penerapan IMC membuat hubungan antara perusahaan dengan pihak agen periklanan
terjalin semakin erat. Hal tersebut terjadi karena agen periklanan tidak hanya
menangani satu atau beberapa komponen pada program-program komunikasi pemasaran, tetapi
mereka menangani program-program komunikasi pemasaran yang telah terintegrasi satu
denganyanglainnya.
a)
MengidentifikasiTargetPendengar
Komunikator
pemasaran harus memiliki target pendengar yang jelas. Pendengar (audience) dapat terdiri dari calon
pembeli potensial dari produk perusahaan, pemakai produk, pengambil keputusan
atau pemberi pengaruh. Audience bisa terdiri dari individu, kelompok, atau
masyarakat khusus atau umum. Target audience ini akan berpengaruh terhadap
keputusan yang diambil komunikator tentang apa , bagaimana, kapan, dimana dan
kepada siapa harus bicara.
b)
MenentukanTujuanKomunikasi
Respon
akhir yang diinginkan dari target audience tentunya "membeli" dan
"puas". Namun tindakan membeli adalah hasil akhir dari proses yang
panjang dalam pengambilan keputusan oleh konsumen. Komunikator pemasaran perlu
mengetahui bagaimana target audience bergerak dalam tahap-tahap menuju kesiapanuntukmembeli.
Pemasar
mungkin ingin menempatkan sesuatu dalam benak konsumen (cognitive), merubah sikap konsumen (affective) atau mendorong konsumen untuk bertindak (behavioral). Terdapat 4 model berbeda
mengenai tahap respon konsumen yaitu "AIDA Model", "Hierarchy of effects model", "Innovation adoption model", dan
"Communicationmodel".
Yang
paling sering digunakan yaitu "Hierarchy
of effect model" (learn-feel-do),
terdiri dari tahap-tahap yang merupakan tujuan bertahap dari komunikasi, adalah
sebagaiberikut:
1. Awareness: jika sebagian besar dari target
audience belum sadar akan objek , maka tugas komunikator adalah membangun
kesadaran konsumen akan keberadaan produk, mungkin dapat dengan pengenalan
nama.
2. Knowledge: setelah audience sadar akan keberadaan produk, mungkin
mereka tidak mempunyai pengetahuan yang lebih akan produk, sehingga komunikator
harus memberikan pengetahuan akan produk kepada konsumen.
3. Liking: ketika konsumen sudah mengetahui tentang produk tersebut,
lalu bagaiman perasaan mereka? Komunikator pemasaran harus berusaha agar
konsumen menyukai produk tersebut. Jika konsumen terlihat tidak menyukai produk
tersebut, pemasar harus tahu mengapa dan berusaha memperbaiki dan
mengkomunikasikannya lagi.
4. Preference: konsumen mungkin menyukai produk itu tapi tidak lebih dari
produk lain, sehingga pemasar harus membangkitkan preferensi konsumen akan
produk yang ditawarkan. Pemasar akan mempromosikan kualitas produk,value,performance, dankarakterlain.
5. Conviction: konsumen mungkin sudah lebih menyukai produk yang
ditawarkan tapi tidak membangun keyakinan untuk membelinya. Karena itu tugas
pemasar adalah membangun keyakinan konsumen untuk melakukan tindakan yang
terbaik, yaitu membeli.
6. Purchase: terakhir, sebagian dari konsumen mungkin memiliki
keyakinan tetapi belum juga membeli produk itu. Mungkin mereka menunggu
informasi tambahan atau masih merencanakan tindakan selanjutnya. Pemasar harus
mendorong konsumen untuk melakukan langkah akhir dengan cara menawarkan produk
dengan harga yang lebih rendah, atau menawarkanhadiah.
c)
Merancang Pesan Yang Akan Disampaikan
Dalam
merancang bentuk pesan, ada 4 hal yang harus diperhatikan yaitu Apa yang harus
dikatakan (isi pesan), bagaimana mengatakannya secara logis (struktur pesan),
bagaimana mengatakannya lewat simbol-simbol (bentuk pesan) dan siapa yang akan
mengatakannya (sumber pesan).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
BAURAN PROMOSI
Jenis produk yang dipasarkan: Perusahaan yang memasarkan consumer goods lebih banyak menggunakan iklan kemudian sales promotion, personal sellingdan public relation. Untuk industrial goods, lebih banyak menggunakan personal selling, kemudian sales promotion, iklan dan public relation.
Push Vs Pull Strategy. Push strategy: Meliputi kegiatan pemasaran (terutama sales force
dan promosi penjualan) yang diarahkan pada saluran perantara (intermedian) untuk membujuk mereka agar mau
memesan dan membawa produk untuk dipromosikan kepada end users. Pull Strategy: Meliputi kegiatan
pemasaran (terutama iklan dan promosi untuk konsumen) yang diarahkan pada end users untuk membujuk mereka agar
meminta produk tersebut pada perantara sehingga perantara kemudian memesan
produk tersebut ke perusahaan.
Jenis produk yang dipasarkan: Perusahaan yang memasarkan consumer goods lebih banyak menggunakan iklan kemudian sales promotion, personal sellingdan public relation. Untuk industrial goods, lebih banyak menggunakan personal selling, kemudian sales promotion, iklan dan public relation.
Buyer-readiness stage: Efektivitas dan biaya
masing-masing promotional tools berbeda pada tiap-tiap tahapan proses
pembelian. Iklan dan Publisitas adalah yang paling efektif pada tahap awal
proses pembelian, sedangkan personal selling dan sales promotion adalah yang
paling efektif untuk tahapan selanjutnya.
Product Life cycle Stage: Efektivitas dan biaya promotional tools juga berbeda pada tiap tahap siklus hidup produk. Dalam tahap Introduction, iklan dan publisitas akan efektif, kemudian diikuti dengan sales promotion untuk membujuk orang agar mau mencoba dan personal selling untuk dapat mengcover distribusi yang luas. Dalam tahap Growth, semua tools dapat diredam karena tingkat permintaan cukup tinggi. Pada tahap Maturity, sales promotion, advertising dan personal selling semuanya menjadi penting untuk dilakukan. Pada tahap Decline, sales promotion harus terus dilaksanakan, iklan dan publisitas dikurangi dan salesman dapat memberi perhatian yang minimal untuk produk ini.
Product Life cycle Stage: Efektivitas dan biaya promotional tools juga berbeda pada tiap tahap siklus hidup produk. Dalam tahap Introduction, iklan dan publisitas akan efektif, kemudian diikuti dengan sales promotion untuk membujuk orang agar mau mencoba dan personal selling untuk dapat mengcover distribusi yang luas. Dalam tahap Growth, semua tools dapat diredam karena tingkat permintaan cukup tinggi. Pada tahap Maturity, sales promotion, advertising dan personal selling semuanya menjadi penting untuk dilakukan. Pada tahap Decline, sales promotion harus terus dilaksanakan, iklan dan publisitas dikurangi dan salesman dapat memberi perhatian yang minimal untuk produk ini.
Company Market Rank: Merk-merk ranking teratas lebih
banyak menggunakan iklan daripada sales promotion, sedangkan untuk merk-merk
rangking dibawahnya, ketika profitabilitas menurun, akan lebih banyak
menggunakan salespromotion daripada iklan.
Mengukur Hasil Promosi: Komunikator
pemasaran harus mengukur dampak dari promosi. Kegiatan ini meliputi
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada audience tentang pengenalan dan
ingatan akan pesan yang disampaikan, berapa kali dilihat, apa yang diingat,
bagaimana perasaannya tentang pesan tersebut, dan sikapnya terhadap produk
tersebut dan perusahaan. Selain itu komunikator pemasaran juga melakukan
pengukuran tentang perilaku dan respon dari audience, seperti berapa orang yang
membeli, yang menyukai dan yang memberi tahu kepada yang lain akan pesan
tersebut.
Mengorganisasi dan Mengelola Komunikasi Pemasaran yang
Terintegrasi
Komunikasi pemasaran yang terintegrasi (menyeluruh) akan menghasilkan pesan-pesan yang konsisten, penjadwalan yang tepat dan efektivitas biaya serta dampak yang lebih besar pada penjualan. IMC (Integrated Marketing Communication) akan mengembangkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan pelanggan yang tepat, dengan pesan yang tepat dalam waktu yang tepat dan pada tempat yang tepat.
Komunikasi pemasaran yang terintegrasi (menyeluruh) akan menghasilkan pesan-pesan yang konsisten, penjadwalan yang tepat dan efektivitas biaya serta dampak yang lebih besar pada penjualan. IMC (Integrated Marketing Communication) akan mengembangkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan pelanggan yang tepat, dengan pesan yang tepat dalam waktu yang tepat dan pada tempat yang tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar