Komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan manusia dan menentukan
kualitas hidup manusia serta mempelajari segala segi pernyataan antara
manusia salah satunya komunikasi yang terjadi antara atasan dengan
bawahan dalam suatu organisasi atau kantor menggunakan komunikasi untuk
menyampaikan ide-ide atau nasehatnya kepada semua karyawan sehingga
terjadi komunikasi timbal balik antara pimpinan/atasan dan
karyawan/pegawai.Stoner dan Wankel dalam Moekijat (2003:61) mengemukakan
bahwa komunikasi adalah suatu proses dengan mana orang-orang berusaha
memberikan pengertian melalui penyampaian pesan-pesan berupa
lambang.Himstreet dan Baty dalam Moekijat (2003:74) mengemukakan bahwa
komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi dimana dua orang
atau lebih melalui suatu sistem simbol-simbol, isyarat-isyarat dan
perilaku yang sudah lazim.
Effendy (2001:78) bahwa komunikasi penting bagi manusia sebab tanpa
komunikasi tidak akan terjadi suatu interaksi dan tukar menukar
pengetahuan atau pengalaman. Menurut Yoder komunikasi adalah pertukaran
informasi, ide, sikap, pikiran dan pendapat sedangkan menurut Dale S.
Beachi komunikasi adalah penyampaian informasi dari pengertian orang
yang satu kepada orang yang lain (Moekijat, 2003:80). Konsep komunikasi
dapat penulis simpulkan sebagai suatu kegiatan penyampaian informasi
dari seseorang kepada orang lain. Selanjutnya konsep komunikasi harus
senantiasa disusun secara sistematis sebagai upaya untuk merubah
pengetahuan, sikap dan tingkah laku manusia sehingga untuk mancapai hal
tersebut hendaknya menggunakan metode komunikasi yang efektif dan
efisien.Konsep komunikasi mengandung maksud bahwa komunikasi hendaknya
dimulai dengan membangkitkan perhatian. Dalam hubungan ini atasan harus
menimbulkan daya tarik. Newcomb dalam Moekijat (2003:83) mengemukakan
bahwa komunikasi dipandang sebagai transmisi informasi, terdiri dari
stimuli yang nyata dari sumber kepada penerima. Dalam proses komunikasi
antarpersona kedudukan sebagai sumber dan penerima saling bergantian
sehingga masing-masing dapat secara langsung mengetahui respon terhadap
pesan yang disampaikan kedua belah pihak sampai terjadi persesuaian
pendapat atau himpitan kepentingan.
Aristoteles dalam Hartono (2001:54) mengemukakan bahwa unsur-unsur komunikasi adalah :
- Komunikator, pengirim sumber komunikasi
- Pesan, suatu pengertian yang akan disampaikan oleh pengirim kepada penerima
- Komunikan, pihak yang memperoleh warta dari pengirim wartaKetiga unsur diatas merupakan proses terjadinya komunikasi dan antara unsur-unsur tersebut saling terkait. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran mengenai pengertian komunikasi. Susanto (2002:83) mengemukakan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian informasi maksud dan pengertian seseorang kepada orang lain. Moekijat (2003:73) menambahkan pengertian komunikasi adalah proses menukar informasi dan perasaan diantara dua orang atau lebih dan penting bagi manajemen yang efektif.Effendy (2002:65) mendefinisikan komunikasi sebagai salah satu bagian hubungan dari manusia baik individu maupun kelompok dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pengertian yang dikemukakan tersebut sudah jelas bahwa komunikasi erat hubungan antara tujuan yang hendak dicapai dengan konsekuensi. Konsekuensi sesuai hasil yang diharapkan atau tujuan yang akan dicapai.sehingga dengan demikian komunikasi penulis merumuskan sebagai suatu penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan tujuan menghasilkan komunikasi yang aktif. Komunikasi dalam kehidupan manusia merupakan hal terpenting untuk mencapai tujuan. Kegiatan manusia tidak akan bisa berjalan tanpa adanya komunikasi sebagai alat penyampaian informasi, termasuk dalam kegiatan kepariwisataan dalam hal ini pemasaran sosial.
Secara etimologi, istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin “communicare” yang mempunyai arti berpartisipasi atau memberitahu. Menurut Cherry dalam Cangara (2003:42) komunikasi berasal dari perkataan latin “communis”
yang artinya membuat kebersamaan antara dua orang atau lebih. Ilmu yang
mempelajari perilaku manusia dalam berkomunikasi, juga dapat
digambarkan dalam berbagai macam model. Model komunikasi dibuat untuk
membantu dalam memberi pengertian tentang komunikasi dan juga untuk
menspesifikasi bentuk-bentuk komunikasi yang ada dalam hubungan antar
manusia.Komunikasi meliputi berbagai dimensi, salah satunya adalah
komunikasi massa. Istilah komunikasi massa kadang telah diberi definisi
dalam dua cara yakni komunikasi melalui media dan komunikasi umum.
Menurut Achmad (2002:48) komunikasi massa berbeda dengan jenis-jenis
komunikasi yang lain. Hal ini disebabkan karena :
- Komunikasi dalam komunikasi massa menyandarkan diri pada alat-alat teknik (media mekanik atau elektronik seperti surat kabar, majalah, radio, televisi atau kombinasi daripadanya), untuk menyampaikan pesan-pesan secara luas dan cepat kepada khalayak yang terpencar di sana sini yang sampai tingkat tertentu.
- Komunikator komunikasi massa berusaha membagi makna dengan berjuta-juta orang yang mereka tidak kenal secara pribadi.
- Peran komunikasi massa adalah terbuka, pesan ini dimaksudkan untuk mencapai dan dapat diterima dan dicerna oleh banyak orang.
- Komunikasi massa dikontrol oleh banyak penjaga gawang (gate keepers). Dalam artian bahwa dalam komunikasi massa pada individu dapat melakukan kontrol terhadap pesan yang akan berjalan melalui media massa.
Secara umum komunikasi massa diartikan sebagai komunikasi melalui
media massa modern dan media massa ini adalah surat kabar, radio, film
dan TV. Maka dapat diartikan komunikasi massa merupakan penyebaran pesan
dengan menggunakan media yang ditujukan kepada massa yang abstrak, maka
jelas bahwa komunikasi massa atau komunikasi melalui media massa
sifatnya satu arah (one way traffic) (Effendy, 2003:82). Devito
(2002:64) menambahkan bahwa komunikasi massa itu ditujukan kepada massa
dengan melalui media massa, dibandingkan dengan jenis-jenis komunikasi
lainnya maka digambarkan bahwa komunikasi massa memiliki ciri-ciri
khusus sebagai berikut :Komunikasi massa bersifat satu arah
- Komunikasi satu arah,Berarti tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komunikator.
- Komunikasi massa melembaga,Komunikasi dalam komunikasi massa dalam penyebaran pesan komunikasinya bertindak atas nama lembaga.
- Peran komunikasi massa bersifat umum,Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum (publik) karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum. Jadi tidak ditujukan kepada perorangan atau kelompok orang-orang tertentu. (Effendy, 2003:85).
Banyak teori komunikasi yang sudah diketengahkan oleh para ahli,
tetapi untuk strategi komunikasi barangkali yang memadai untuk mendukung
strategi ialah apa yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam Effendy
(2003:26) bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi
ialah harus menjawab pertanyaan “Who Says What In Which Channel To Whom Whit What Effect ?”.
Hubungannya dengan strategi komunikasi, maka segala sesuatu harus
dipertautkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawaban terhadap
pertanyaan dalam rumus Lasswell tersebut, yaitu : Who (siapakah komunikatornya ?), Says what (pesan apa yang dinyatakannya?), In which channel (media apa yang digunakannya ?), To whom (siapa komunikannya ?) dan With what effect (efek apa yang diharapkan ?) Tambahan pertanyaan tersebut dalam strategi komunikasi sangat penting karena pendekatan (approach) terhadap efek yang diharapkan dari suatu kegiatan komunikasi bisa bermacam-macam, yakni : Information (informasi), Persuasion (persuasi) dan Instruction (instruksi).
Pemasaran menurut Swastha DH (2005:36) adalah sebuah falsafah bisnis
yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan dan konsumen merupakan syarat
ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Menurut Fandy
Tjiptono (2001:219) Dalam pemasaran kita kenal ada tiga unsur dasar
yaitu :
1. Orientasi pada konsumen
- Menentukan kebutuhan pokok (basic needs) pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
- Menentukan kelompok pembeli yang akan dilayani.
- Menentukan produk dan program pemasarannya.
- Mengadakan penelitian pada konsumen.
- Menentukan dan melaksanakan strategi yang baik
2. Menyusun kegiatan pemasaran secara integral (Integrated Marketing)
Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan
setiap bagian dalam perusahaan turut berkepentingan dalam suatu usaha
yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan
perusahaan dapat terealisir.
3. Kepuasan konsumen (Consumer Satisfaction)
Faktor kepuasan konsumen merupakan tujuan perusahaan.Dengan demikian
perusahaan harus mendapatkan laba dengan cara memberikan kepuasan
kepada konsumen.
Kotler (2002:46) mengatakan pemasaran adalah kegiatan yang diarahkan
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses
pertukaran. Sedangkan menurut Stanton (2003:68) pemasaran adalah suatu
sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang
ada maupun pembeli potensial. Bila dicermati lebih mendalam, maka
pengertian di atas lebih berorientasi pada sifat dan proses pemasaran
yang dihubungkan dengan perilaku manusia di dalam mencapai kebutuhannya.
Sehingga tidak menyebutkan tentang apa yang dipertukarkan. Namun dapat
diketahui bahwa alat pemuas kebutuhan dan keinginan manusia adalah
produk. Tentu saja konsep produk yang dimaksud di sini tidak terbatas
pada barang wujud (fisik) melainkan meliputi barang yang tidak berwujud,
seperti jasa-jasa, ide dan sebagainya yang menjadi kebutuhan dan
keinginan setiap manusia. Dalam hubungannya dengan penyusunan program
pemasaran untuk jasa, beberapa karakteristik jasa yang perlu
dipertimbangkan menurut Kotler (2002: 428) adalah :
1. Tidak berwujud, jasa tidak berwujud dilihat, dirasa, didengar
atau dicium sebelum ada transaksi
pembelian. Jadi dalam hal ini pembeli
harus percaya dan yakin kepada penjual jasa.
2. Tidak dapat dipisahkan,suatu bentuk jasa tidak dapat
dipisahkan dari sumbernya. Dalam hal ini
orang-orang harus berhubungan
langsung dengan sumber atau penyedia jasa tersebut. Namun apakah
sumber
itu hadir atau tidak, produk fisik yang berwujud tetap ada.
3. Berubah-ubah, jasa ini sangat bergantung kepada siapa yang
menyajikan kapan dan dimana, oleh karena
itu pembeli atau pemakai jasa
sering bertanya-tanya dulu sebelum menentukan pemilik jasa yang dipilih.
4. Daya tahan,jasa yang baik tidak terpakai jelas tidak dapat
disimpan atau diganti waktu pemakaiannya,
konsumen jasa tidak punya daya
tahan.
Berdasarkan pengertian pemasaran di atas yang dihubungkan dengan
konsep produk atau jasa sebagai tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia,
maka pada gilirannya mengarah pada pemahaman tentang proses terjadinya
pertukaran. Selanjutnya Dennis (2001:83) menjelaskan pengertian
pemasaran adalah salah satu fungsi yang paling nyata dan luas yang
dilakukan dalam perdagangan/bisnis atau spektrum kegiatan yang luas yang
mencakup pemenuhan kebutuhan konsumen, merancang dan mengembangkan
produk dan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, penentuan harga
pokok dan pelayanan termasuk secara bersaing, dan mempromosikan serta
membagikan barang-barang tersebut dengan cara yang ekonomis, tepat waktu
dan menyenangkan.
Menurut David Pickton dalam Ilham Prisgunanto (2006:8), Komunikasi
Pemasaran adalah semua elemen-elemen promosi dari marketing mix (bauran
pemsaran) yang melibatkan komunikasi antarorganisasi dan target audience
pada segala bentuknya yang ditujukan untuk performance pemasaran.
Selanjutnya, Komunikasi pemasaran merupakan proses dialog yang berkelanjutan (the countinuing dialogue) antara pembeli dan penjual dalam sutu tempat pemasaran (market place). Definisi ini mungkin digambarkan sebagai definisi makro dan proses.
Relevansinya dengan pengelolaan suatu perusahaan, seperti yang diuraikan Bulaeng (2000: 32) adalah :
- Proses penyajian seperangkat rangsangan yang diintegrasikan pada sasaran pasar dengan maksud untuk menimbulkan seperangkat respon yang diinginkan.
- Mengadakan saluran-saluran untuk menerima (receive), menafsirkan (interpret), bertindak (action) atas dasar pesan dari pasar untuk tujuan mengubah pesan perusahaan sekarang dan mengidentifikasi kesempatan-kesempatan komunikasi baru.
Selanjutnya definisi yang diuraikan oleh Delozier (1996:169) ialah
bahwa komunikasi pemasaran yang terdapat pada suatu perusahaan adalah:
- Proses penyebaran kesatuan rangsangan kepada target pasar dengan mengharapkan respon dari target tersebut
- Mempersiapkan rangsangan balik, menginterpretasikan dan menjalankan keinginan target pasar pada perubahan pesan perusahaan dan mengidentifikasikan kesempatan akan adanya komunikasi-komunikasi baru.
Menjelaskan bahwa perusahaan adalah terdiri dari pengirim dam
penerima pesan dari target pasar. Pihak pengirim dari suatu pasar dalam
persaingan bisnisnya harus mencoba menarik konsumen untuk membeli
produknya. Pihak penerima dari perusahaan harus menyesuaikan diri pada
target pasar untuk dapat menyampaikan pesan pada situasi pasar yang
berhubungan dan harus dapat menciptakan komunikasi yang baru.
a. Marketing Mix
Sistem pemasaran yang baik adalah sistem komuikasi pemasaran yang
didalamnya terdiri dari berbagai unsur terpadu. Dalam istilah komunikasi
dan pemasaran disebut Marketing Mix.
Perkembangan marketing mix menyebabkan bahwa ahli memberikan pernyataan, sabagaimana pendapat yang diberikan oleh Louis and Kurtz (1982:250), kebijaksanaan pemasaran dapat
Perkembangan marketing mix menyebabkan bahwa ahli memberikan pernyataan, sabagaimana pendapat yang diberikan oleh Louis and Kurtz (1982:250), kebijaksanaan pemasaran dapat
diklasifikasikan ke dalam 4
strategi, yaitu:
- Product strategy : Kebijaksanaan dalam pemasaran meliputi desain kemasan, merek perusahaan, merek dagang, surat izin, jaminan barang, jaminan perusahaan, perputaran produk dan pengembangan produk baru.
- Distribution strategy : Kebiajaksanaan dalam pemasaran yang meliputi penditribusian barang, saluran penjualan barang dan orang yang mengalami pendistribusian barang ke konsumen.
- Promotional strategy : Kebijikasanaan dalam pemasaran yang meliputi personal selling, advertising dan sales promotion yang memberikan komunikasi yang efektif antara perusahaan dan target market.
- Pricing strategy : Kebijaksanaan dalam pemasaran yang meliputi metode penetapan harga yang menguntungkan perusahaan dan konsumen dengan pertimbangan peraturan pemerintah serta pendapat umum.
Uraian di atas menyimpulkan bahwa Marketing Mix adalah suatu bauran yang terdiri dari 4 variabel yaitu:
- Produk
- Place/Tempat
- Price/Harga
- Promosi
Keempat variabel tersebut pada akhirnya dapat dijadikan sebagai suatu
strategi komunikasi pemasaran untuk mencapai penjualan produk yang
diinginkan oleh suatu perusahaan.
b. Strategi Komunikasi Pemasaran
Terdapat 5 langkah besar dalam menyusun strategi komunikasi pemasaran menurut Delozier
(1996:272), yaitu:
- Menentukan kesempatan komunikasi pemasaran. Merupakan langkah awal dalam pengembangan strategi baru adalah mengenal serta mengevaluasi perubahan-perubahn baru dari luar dan dalam perusahaan.
- Menganalisa sumber-sumber komunikasi pemasaran. Bagian ini bertujuan untuk memanfaatkan sumber-sumber yang ada dalam perusahaan sehingga efisien
- Mengatur komunikasi pemasaran yang objektif. Objektivitas dilihat dari kebijaksanaan masa depan perusahaan yang terdiri dari kerja sama yang objektif.
- Mengembangkan dan mengevaluasi strategi alternatif. Jika objektivitas dikembangkan maka strategi juga harus dikembangkan lalu mengevaluasi beragam strategi lain yang mungkin dapat berhasil mencapai objektifitas.
- Mendata tugas-tugas komunikasi pemasaran. Setelah rencana strategi dipilih, seorang manajer harus dapat membuat keputusan yang penting menyangkut masalah pengemasan, periklanan, harga, tempat penjualan, serta produk.
c. Strategi Promosi
Batasan promosi pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu
menjual. William J. Stanton (2003:60) mengemukakan batasan promosi
sebagai berikut Promosi adalah bahan pokok yang digunakan untuk
menyampaikan atau membujuk pasar menerima produk dari suatu perusahaan.
Batasan di atas dijelaskan bahwa promosi adalah unsur yang digunakan
sebagai informasi dalam mempengaruhi/ membujuk konsumen, agar mereka
tertarik.
Promosi sesungguhnya adalah merupakan kegiatan yang
mempunyai tujuan meningkatkan kelebihan suatau perusahaan. Fungsi dari
strategi komunikasi promosi adalah menyampaikan informasi yang membujuk
dan mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen.
- Unsur-Unsur Komunikasi Pemasaran
Promosi merupakan salah satu variable di dalam marketing mix.
Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam promosi dapat dilihat dari
batasan pengertian promosi yang dipaparkan oleh William (Swastha, 2001:
349).Uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa prokotional mix adalah suatu program komunikasi dalam perusahaan yang mengkombinasikan dengan orang yang dapat menjadi konsumen mereka.
1. Advertising (periklanan)
Advertising merupakan suatu kegiatan promosi yang dilakukan
oleh perusahaan secara tidak langsung berhubungan dengan
konsumen sebagai pembeli
2. Personal Selling
Personal Selling adalah melakukan kegiatan penjualan secara langsung ke konsumen.
3. Sales Promotion (promosi penjualan)
Kegiatan promosi ini biasanya dilakukan bersama dengan
kegiatan-kegiatan promosi yang lain dan biasanya relatif murah. Promosi
penjualan terdiri dari alat-alat yang mencakup:
- Promosi konsumen
- Promosi dagang
- Promosi tenaga
4. Pentingnya Pemasaran Bagi Perusahaan
Konsep pemasaran modern meyakini bahwa dasar pertimbangan dari sudut
pemasaran merupakan faktor determinan dalam perencanaan dan pengambilan
keputusan di sebuah perusahaan. Bisa dikatakan bahwa pemasaran merupakan
jantung kehidupan dari berbagai macam usaha. Piha-pihak di berbagai
perusahaan mulai mengakui bahwa bahwa konsep-konsep pemasaran modern
terbukti telah berhasil meningkatkan jumlah keuntungan perusahaan.
Sebelumnya perusahaan hanya memperkirakan berapa besar kapasitas
produksi, setelah itu langsung merealisasikannya Menurut Ilham
Prisgunanto (2006 :107 ) Untuk bisa bertahan dalam persaingan pasar yang
sangat ketat, konsep demikian harus ditinjau ulang. Untuk dapat survive,
pertama-tama perusahaan harus menentukan apa yang bisa dijual, berapa
banyak yang bisa dijual, rencana dan metode apa yang bisa digunakan
untuk memikat hati konsumen. Semua elemen dalam perusahaan, baik itu
presdir, bagian produksi, bagian keuangan dan bagian yang lain tidak
bisa membuat perencanaan tanpa mengacu data-data yang dimiliki oleh
pemasaran. Betapapun baik kualitas produk yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan, tidak bisa menjamin kesuksesan perusahaan tersebut, selain
juga tidak bisa menjamin terciptanya kepuasaan pada konsumen.
Nilai suatu produk baru bisa dibuktikan jika produk itu telah
dipasarkan ke konsumen. Jika daya serap konsumen terhadap produk ini
besar, maka bisa dikatakan bahwa produk tersebut terbukti unggul. Memang
tidak bisa dipungkiri bahwa seluruh departemen dalam suatu perusahaan
turut memberi andil besar bagi pertumbuhan sebuah perusahaan, namun
departemen pemasaranlah yang bisa menghasilkan pendapatan. Dengan
demikian, bisa dikatakan bahwa bidang pemasaran merupakan tulang
punggung bagi perusahaan. Pemasaran begitu pentingnya sehingga tidak
lagi dipandang sebagai fungsi tersendiri, melainkan harus dipandang
bahwa pemasaran merupakan keseluruhan bisnis itu sendiri.Swastha dan
Irawan (2005:44) dalam buku mereka Manajemen Pemasaran Modern
mendefinisikan pemasaran sebagai sistem keseluruhan dari kegiatan usaha
yang dibutuhkan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Jika disimak uraian di atas,
nyatalah bahwa pemasaran melingkupi keseluruhan dari aktivitas bisnis
suatu koorporat.Aktivitas dari manajemen pemasaran meliputi proses
perencanaan produksi, penetapan harga, penentuan pola promosi, dan
pendistribusian produk untuk memenuhi kepuasan serta tujuan pelanggan,
baik individu atau kelompok. Tujuan akhir dari aktivitas pemasaran
adalah untuk mempengaruhi sifat dan jumlah permintaan pelanggan terhadap
produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Jika boleh
disimplifikasikan, maka manajemen pemasaran adalah manajemen permintaan
atas produk-produk perusahaan. Bukankah Semua kegiatan pemasaran adalah
ditujukan agar produknya dapat diterima dan kemudian disenangi pasar
.Untuk bisa disenangi atau diterima pasar inilah diperlukan upaya-upaya
sedemikian rupa sehingga produk yang dijual benar-benar bisa memenuhi
kebutuhan dan memuaskan konsumen. Upaya tersebut harus dimulai sebelum
suatu produk diproduksi hingga pemberian pelayanan setelah sebuah produk
sampai di tangan konsumen.
B. Minat Beli
Slameto (2002:59) mengemukakan bahwa minat adalah kecenderungan yang
tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat berarti
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu. Winkel (2001:32) mengemukakan bahwa minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa
kegiatan. Suryabrata (1983:72) mengemukakan bahwa minat sebagai
kecenderungan untuk memberi perhatian dan bertindak terhadap orang,
benda, aktivitas atau situasi yang disertai perasaan senang.
Kartini (2003:134) mengemukakan bahwa minat adalah momen dari
kecenderungan yang terarah secara intensif kepada suatu obyek yang
dianggap penting. Jadi hubungan antara perhatian dan minat erat karena
timbulkan perhatian itu oleh adanya rasa tertarik sehingga berkecimpung
dalam bidang itu. Sehubungan dengan itu maka dapat dikatakan bahwa
perhatian adalah suatu gejala kejiwaan yang ada hubungan dengan dorongan
minat dan kegiatan sendiri.Minat seseorang terhadap sesuatu objek
memiliki tingkatan tertentu. Simanjuntak (2001:48) membedakan minat atas
3 tingkatan sebagai berikut :
a. Minat biasa adalah minat yang hubungannya dengan objek pengetahuan (pengetahuan per kata).
b. Minat ikut serta adalah minat yang tidak terbatas pada
pengetahuan intelektual, tetapi ingin menangkap maksud ikut merasakan
sesuatu. Tingkat minat itu terdapat pada bahan pelajaran cultural
(sejarah,bahasa dan kebudayaan).
c. Minat penyerahan diri adalah minat pada tingkatan yang
tinggi dimana subjek direkam seluruhnya oleh objek yang dikenal atau
dihargai.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas maka dapat dipahami bahwa
minat sangat penting artinya bagi seseorang untuk melaksanakan kegiatan
termasuk dalam melakukan pembelian.Umar (2002:42) mengemukakan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi minat antara lain : sosial ekonomi,
bakat, sikap, umur, jenis kelamin, pengalaman, kepribadian dan
lingkungan. Saronggalo (2004:61) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi minat adalah pembawaan seseorang, keadaan jasmani,
keuletan, kelakuan, perasaan serta kemauan yang keras.Minat beli
merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau
mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan
tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Assael, 2001:57).
Mehta (2004:66) mendefinisikan minat beli sebagai kecenderungan konsumen
untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan
dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen
melakukan pembelian. Howard dalam Durianto dan Liana (2004:44)
mengemukakan bahwa minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan
rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit
produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Dapat dikatakan bahwa
minat beli merupakan pernyataan mental dari dari konsumen yang
merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu.
Hal ini sangat diperlukan oleh para pemesar untuk mengetahui minat beli
konsumen terhadap suatu produk, baik para pemasar maupun ahli ekonomi
menggunakan variabel minat untuk memprediksi perilaku konsumen dimasa
yang akan datang. Sedangkan definisi minat beli menurut Kinnear dan
Taylor dalam Thamrin (2003:142) adalah merupakan bagian dari komponen
perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden
untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan.
Rossiter dan Percy (2003:126) mengemukakan bahwa minat beli merupakan
instruksi diri konsumen untuk melakukan pembelian atas suatu produk,
melakukan perencanaan, mengambil tindakan-tindakan yang relevan seperti
mengusulkan (pemrakarsa) merekomendasikan (influencer), memilih dan akhirnya mengambil keputusan untuk melakukan pembelian.
C. Promosi
Menurut Philip Kotler Menurut Philip Kotler (2002:431),“Promotion
are the various activities that the company undertakes to communicate
its product merit and to persuade target consumer to buy them”. Yang
dapat diartikan dengan, promosi adalah berbagai macam kegiatan akan
dikendalikan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan keunggulan suatu
produk dan membujuk konsumen untuk membelinya.Berdasarkan definisi
promosi dari Phillip Kotler tersebut, jelas bahwa dalam kegiatan
komunikasi pemasaran dimana sebuah perusahaan dalam mengkomunikasikan
pesan mengenai suatu produk dan jasa yang ditawarkan memerlukan kegiatan
promosi.Hal tersebut telah menggambarkan bahwa kegiatan utama dalam
komunikasi pemasaran adalah promosi. Meskipun tetap perlu memperhatikan
faktor-faktor selain kegiatan promosi. Seperti yang dikatakan Terence
A.Shimp dalam buku Periklanan Promosi, Komunikasi Pemasaran Terpadu
jilid 1 edisi kelima bahwa, semua organisasi modern, baik itu perusahaan
bisnis maupun nirlaba menggunakan berbagai bentuk komunikasi pemasaran
untuk mempromosikan apa yang mereka tawarkan dan mencapai tujuan
finansial dan nonfinansial. Bentuk utama dari komunikasi pemasaran
meliputi: iklan, tenaga penjualan, papan nama toko, display di tempat pembelian, kemasan produk, direct-mail,
sampel produk gratis, kupon, publisitas, dan alat-alat komunikasi
lainnya. Secara keseluruhan, aktivitas-aktivitas yang disebutkan di atas
merupakan komponen promosi dalam bauran pemasaran (marketing mix). (2000:4).
D. AIDA
Model AIDA dipopulerkan oleh Elmo Lewis untuk menjelaskan cara kerja
personal selling. ModeMl ini menggambarkan sebuah tahapan yang
menggambarkan sebuah proses calon pelanggan potensial menuju pembelian.
Namun tahapan AIDA tidak hanya sekedar digunakan dalam proses personal selling/penjualan
pribadi tetapi juga digunakan untuk mengenal tahapan respon dalam
iklan.Berikut tahap-tahap dari proses respon model AIDA yang dikutip
dari Google Books “Advertising and Promotion:an IMC Perspective” karya Kruti Shah dan Alan D’Souza (2009:189-192) :
1) Awareness / Kesadaran
Pada tahap awal, sebagian besar target audiens tidak menyadari
produk atau merek dan oleh sebab itu tujuan komunikator adalah
membangun kesadaran, mungkin hanya sebuah pengakuan nama dengan pesan
sederhana yang mengulangi nama merek, atau memberikan informasi dasar
tentang produk. Dalam kategori produk yang relatif baru, fungsi asumsi
ini penting dimaksimalkan. (Shah & D’Souza, 2009:189)
2) Interest / Ketertarikan
Pada tahap ini, konsumen lulus dari kesadaran tentang produk kemudian
tertarik dengan produk tersebut. Pemasar perlu mengetahui apa yang
konsumen rasakan tentang produk mereka. Apakah produk tersebut dibuang?
Apakah mereka menyukainya? Apakah mereka menemukan hal yang cukup
menarik? Minat terhadap produk dapat dibuat dengan menunjukkan beberapa
fitur unik dari produk, menunjukkan cara kerjanya, menyajikan iklan yang
menghibur, menggunakan selebriti populer, dll. (Shah&D’Souza,
2009:190).
3) Desire / Keinginan
Tidaklah cukup hanya untuk membangun minat pada produk. Setelah
target audiens menyadari tentang produk dan tertarik, fungsi iklan
adalah untuk membuat mereka cenderung ke arah positif untuk membeli,
dengan menciptakan keinginan dan preferensi untuk produk yang
diiklankan. Keinginan dapat dibangun dengan menunjukkan bagaimana produk
memenuhi kebutuhan spesifik konsumen dan dengan kreatif melakukan
promosi yang berkualitas, nilai dan fitur penting lainnya.
(Shah&D’Souza, 2009:192)
4) Action / Tindakan
Iklan belum memainkan bagiannya sampai mereka telah mencapai tujuan utama mereka yaitu untuk mendorong target audiens
untuk melakukan tindakan. Dalam kebanyakan kasus, tindakan yang
diinginkan adalah mendorong konsumen untuk membeli, tetapi dalam kasus
tertentu juga bisa untuk menghasilkan pertanyaan, menyebabkan kunjungan
ritel, menunjukkan partisipasi dalam promosi, dll. Iklan yang membangun
merek atau citra, tidak akan langsung mendapatkan tindakan untuk
pembelian, tetapi akan menciptakan preferensi dan keinginan yang pada
akhirnya akan menghasilkan pembelian. Hal ini merupakan strategi jangka
panjang. Di sisi lain, pembicaraan atau promosi iklan langsung melalui
penawaran insentif kepada konsumen jika mereka langsung membeli produk,
hal ini merupakan strategi jangka pendek (Shah&D’Souza, 2009:192).
Berdasarkan penjelasan di atas mengenai AIDA, penulis menyimpulkan
bahwa dalam membuat iklan, pemasar harus memperhatikan tujuan utama dari
pembuatan iklan tersebut. Pemasar tidak hanya perlu memperhatikan hasil
dari tahap pertama pembuatan iklan berupa awareness atau kesadaran dari konsumen, tetapi diharapkan iklan tersebut akan menghasilkan sebuah action
atau tindakan dari konsumen berupa pembelian baik itu secara jangka
panjang maupun jangka pendek. Kemudian tahapan AIDA dapat digunakan
dalam periklanan, personal selling dan aspek promotion mix lainnya.
E. IMC (Integrated Marketing Communication)
Terence A. Shimp dalam bukunya Periklanan Promosi aspek tambahan
Komunikasi Pemasaran Terpadu jilid 1 Edisi kelima, mengutip buku Don E.
Schultz, “Integrated Marketing Communicatios: Maybe Definition Is in The Point of View”-Marketing view
(2003:24) mengenai definisi IMC. Definisi IMC adalah proses
pengembangan dan implementasi berbagai bentuk program komunikasi
persuasif kepada pelanggan dan calon pelanggan secara berkelanjutan.
Tujuan IMC adalah mempengaruhi atau memberikan efek langsung kepada
perilaku khalayak sasaran yang dimilikinya. IMC menganggap seluruh
sumber yang dapat menghubungkan pelanggan atau calon pelanggan dengan
produk atau jasa dari suatu merek atau perusahaan, adalah jalur yang
potensial untuk menyampaikan pesan di masa datang. Lebih jauh lagi, IMC
menggunakan semua bentuk komunikasi yang relevan serta yang dapat
diterima oleh pelanggan dan calon pelanggan. Dengan kata lain, proses
IMC berawal dari pelanggan atau calon pelanggan, kemudian berbalik
kepada perusahaan untuk menentukan dan mendefinisikan bentuk dan metode
yang perlu dikembangkan bagi program komunikasi yang persuasif. (Shimp,
2003:24)
Lima Ciri Utama IMC (Terence A. Shimp, 2003:24-29):
- Mempengaruhi perilaku. Tujuan IMC adalah untuk mempengaruhi khalayak sasarannya. Hal ini berarti komunikasi pemasaran harus melakukan lebih dari sekedar mempengaruhi kesadaran merek atau “memperbaiki” perilaku konsumen terhadap merek. Sebaliknya kesuksesan IMC membutuhkan usaha-usaha komunikasi yang diarahkan kepada peningkatan beberapa bentuk respon dari perilaku konsumen. Dengan kata lain, tujuannya adalah untuk menggerakkan orang untuk bertindak.
- Menggunakan satu atau segala cara untuk melakukan ‘kontak’. IMC menggunakan seluruh bentuk komunikasi dan seluruh ‘kontak’ yang menghubungkan merek atau perusahaan dengan pelanggan mereka, sebagai jalur penyampai pesan yang potensial. Ciri utama dari elemen IMC ketiga ini adalah bahwa ia merefleksikan kesediaan menggunakan bentuk kontak komunikasi apa pun, asalkan merupakan yang terbaik dalam upaya menjangkau khalayak, dan tidak menetapkan suatu media tertentu sebelumnya.
- Berusaha menciptakan sinergi. Dalam definisi IMC terkandung kebutuhan akan sinergi (kesinambungan). Semua elemen komunikasi (iklan, tempat pembelian, promosi penjualan, event, dan lain-lain) harus berbicara dengan satu suara; koordinasi merupakan hal yang amat penting untuk menghasilkan citra merek yang kuat dan utuh, serta dapat membuat konsumen melakukan aksi. Kegagalan dalam mengkoordinasi semua elemen komunikasi dapat menghasilkan pengulangan upaya yang sia-sia atau lebih buruk lagi, pesan yang kontradiktif, mengenai merek.
- Menjalin hubungan. Karakteristik IMC yang kelima adalah kepercayaan bahwa komunikasi pemasaran yang sukses membutuhkan terjalinnya hubungan antara merek dengan pelanggannya. Dapat dikatakan bahwa pembinaan hubungan adalah kunci dari pemasaran modern dan bahwa IMC adalah kunci dari terjalinnya hubungan tersebut. Suatu hubungan merupakan “pengait” yang tahan lama antara merek dengan konsumen. Ia membangkitkan pembelian yang berulang dan bahkan loyalitas terhadap merek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar